Senin, 15 September 2014


MACAM – MACAM NARIT MAJA

Dilihat dari fungsinya Narit Maja terdiri atas 4 (empat) macam,   yaitu :
1.    Narid Maja yang berfungsi untuk menguatkan Agama Islam, yaitu Narid Maja yang berisikan tentang Syariat Islam, ibadah, muamalah, ubudiah yang kesemuanya dijelaskan dengan Narid Maja yang memiliki irama dan akan memudahkan orang untuk mengingat dan menghafalnya.
2.    Narid Maja yang berfungsi untuk menjaga dan melestarikan adat istiadat dalam masyarakat yang disampaikan dengan Narid Maja sehingga masyarakat mudah untuk memahami.
3.    Narid Maja yang berfungsi sebagai pendidikan, yaitu Narid Maja yang memberikan ajaran atau mendidik anggota masyarakat agar menjadi pandai dan memahami mana yang “ma’rut” dan mana yang “mungkar”.
4.    Narid Maja yang berfungsi sebagai nasehat, yaitu Narid Maja yang memberi nasehat kepada anggota masyarakat agar senantiasa mengerjakan sesuatu yang berharga atau bermanfaat,yang disampaikan melalui Narid Maja.  Lazimnya orang-orang tua memberikan petuah atau nasehat agar orang-orang jangan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sia-sia.

A.    NARIT MAJA BERSIFAT AGAMA.
NARIT MAJA
TERJEMAHANNYA
MAKSUDNYA
Lagee Teungku giduek kitab
Bagai Ulama mendudiki kitab
Ulama yang tidak mengindahkan Agama
Aneuk hana deungoe bang
Anak tidak dengar azan
Anak yang tidak penurut pada orang tuanya
Lagee Kueleudee mee kitab
seperti keledai membawa kitab
Orang membawa kitab tetapi tidak pernah membaca
Meunyoe na do'a nang bah jiteubiet tuah ngon bahagia
Kalau ada do'a orang tua hidup akan bahagia
Orang dido'akan oleh orang tuanya akan hidup bahagia, baik didunia maupun diakhirat
Meunyoe teupat niet deungon kasat, beurang kapat han binasa
Kalau baik niatnya apapun yang dikerjakan tidak akan merugi
Dalam segala hal, orang selalu berniat baik, dimana saja orang tersebut tidak akan binasa karena selalu mendapatkan pertolongan Allah
B. NARIT MAJA TENTANG PENDIDIKAN
NARIT MAJA
TERJEMAHANNYA
MAKSUDNYA
Paleh sagoe meuleuhop jurong, Paleh gampong tan ureung tuha
Celaka sagi (desa) yang lorongnya berlumpur (seperti juga) sialnya kampung ketiadaan orang tua
Orang yang telah banyak makan asam garam duniawi, sehingga mereka dapat dianggap orang arif bijaksana
Alee di gob, leusong di gob, geutanyoe meutob hana kareuna
Alu kepunyaan orang, lesung kepunyaan orang, kita bertikam tanpa sebab
Orang yang terlibat dalam perkara orang lain dan mendapat kesusahan.
Aneuk donya jinoe, tuha jih ngeun geutanyoe
Anak dunia sekarang, tua dia dengan kita
Anak sekarang cerewat, suka membantah dan enggan menurut nasehat orang tua.
Bak ie teudong bek taboh eumpeh, bak ie tarek ta theun bubee, Bek tameu rakan ngon si paleh, hareuta habeh geutanyoe malee
Di air tenang jangan pakai eumpeh, di air deras jangan pakai bubu,
 Jangan bersahabat dengan pendusta, harta habis kitapun malu.

NARIT MAJA
TERJEMAHANNYA
MAKSUDNYA
Barang gapue buet tapike dilee, oh ka malee keupue lom guna
Apa saja yang kita kerjakan harus dipikir dahulu, kalau sudah malu tidak ada gunanya lagi.
Hendaknya sesuatu pekerjaan yang dikerjakan dipikir lebih dahulu baik buruknya agar tidak ada penyesalan kemudian.
Gaseh bek meuri, banci bek meusoe, ingat keudroe so nyang mee taba
Sayang tak nyata, benci jangan kentara, ingat sendiri siapa yang di bawa (yang pantas menjadi teman).
Kiasan kepada seseorang agar tidak membenci seseorang secara berlebih-lebihan, demikian pula sebaliknya mengasihi seseorang secara berlebih-lebihan.
Menyoe ta gaseh bek ta peulemah ri, meunyoe ta banci bek ta peunyata.
Kasih jangan di tampakkan, benci jangan dinyatakan.
Agar tetap disegani, kasih sayang kita jangan diperlihatkan.
Phet jeut keu ubat, mangat jeut keu tuba.
Pahit (dapat) menjadi obat, lezat (dapat) menjadi racun.
Sering kali, hal yang pahit itu amat bermanfaat dan tidak jarang yang manis itu mengandung racun.
Sabab rumoh anjong, tutong rumoh raya
Sebab serambi rumah, terbakar rumah besar.
Karena pertentangan dengan menantu, mertua pindah ke rumah lain.
Sayang keu aneuk bak get tapapah, sayang keu nang - mbah beu get tajaga.
Sayang kepada anak harus dipimpin atau di didik dengan baik, sayang kepada ibu bapak (orang tua) harus dijaga dengan baik.
Kalau sayang kepada anak harus di didik dengan baik agar menjadi anak yang berguna bagi agama, orang tua, dan masyarakat, sedangkan sayang kepada orang tua berkhidmat-lah dengan baik kepadanya.
Sigo jitoh ek aneuk bak punca ija, bek takoh.
Sekali anak berak di kain, janganlah potong kain itu.
Anak yang salah jangan terus ditindak, tetapi harus di nasehati terlebih dahulu.
Gob meulehob, geutanyoe rhah jaroe.
Orang berlumpur, kita yang cuci tangan.
Orang lain yang bersusah payah, dia yang beroleh nama.
Gob pajoh boh panah geutanyoe meugeutah.
Orang yang makan nangka kita yang kena getahnya.
Orang lain yang berbuat kesalahan kita yang menanggung akibatnya.









NARIT MAJA
TERJEMAHANNYA
MAKSUDNYA
Sira lam paruek, barang kajan talhuek na.
Garam yang sudah ada dalam kantong, kapanpun diambil tentu ada.
Memberi nasehat kepada kita agar menabung, Jika kita sudah menabung tentu kapanpun kita perlukan dapat diambil.
Lagee jalo hana keumudoe, lagee nanggroe hana raja.
Bagai sampan tak berkemudi, bagai negeri tak beraja.
Dikiaskan kepada masyarakat yang melakukan perbuatan secara amburadul karena ada pemimpin yang mengarahkannya.
Sukat ie ngon raga
Menukar air dengan keranjang
Mengingatkan kita agar tidak berbuat sesuatu yang sia-sia, tak ada hasilnya.
C.   BEBERAPA NARIT MAJA YANG MENYANGKUT DENGAN HUKUM          ADAT
NARIT MAJA
TERJEMAHANNYA
MAKSUDNYA
Lampoh meu pageu, Umong meu ateung
Kebun berpagar, sawah mempunyai pematang.
Daerah mempunyai hukum dan mempunyai pimpinan daerah.
Adat meukoh reubong, Hukum meukoh purieh
Adat memotong tunas bambu, sedangkan hukum memotong tangga dari bambu.
Adat boleh kita ubah kearah yang lebih baik, sedangkan hukum harus lurus.
Manyang ta lop, meuyup ta lingkeu
Tinggi kita masuk, rendah kita langkahi
Kalau sesuatu perkara berat lawannya, kita diminta untuk memusyawarahkannya dan sebaliknya jika perkara itu ringan, maka tidak perlu dimusyawarahkan.
Kuieng ateung beuneung peu teupat, Kuieng ureung peudeung pue teupat.
Bengkok pematang benang, Yang luruskan, bengkok orang pedang yang luruskan
Kalau pematang yang bengkok harus diluruskan dengan benang, tetapi kalau manusia yang bengkok (bersalah) harus diselesaikan dengan cara hukum (hakim).
Goh lom get ta duek ka ta nyue dilee.
Duduknya belum, kakinya dijalurkan.
Belum tahu duduk persoalan, telah memberi keputusan.
Di Kuta na syedara gampong, Diduson na syedara linka, Peu putoh peukara bek meuron-ron, peu putoh hukom bek ala kada.
Di Kota ada saudara kampung, di desa ada saudara sekitar, memutuskan persoalan jangan berbondong-bondong, sembarangan memutuskan hukum jangan asal-asalan.
Dalam memutuskan sesuatu perkara harus dicari sebab dan musababnya dan harus diputuskan menurut hukum atau jangan asal-asalan (tuntas).




CK
  Etos kerja

            Sikap etos kerja yang tinggi, tidak permalas. Endatu kita sering berpesan, dan memberikan solusidalam menjawab persoalan hidup. Solusi itu mereka jawab dalam berbagai uag kapan pribahasa aceh. Memang tidak dapat dipungkiri setiap pribahasa aceh hingga sekarang masih dikutip dalam menyampaikan sesuatu baik petuah, solusi ataupun dalam menjawab problem keluarga, dan masalah sosial lainnya.
            Dalam berbagai literatur yang menceritakan tentang ke Acehan hampir dapat dipastikanselalu di bumbui dengan peribahasa Aceh.

Berikut peribahasa nya:
“ Oen meuria diyub moh, bubong rumoh tireh. Sikat gigo peuet krek di rumoh, ek gigo jeut cet binteh. Pulpen peuet krek lam kantong, meusikrek pih han jeut tumuleh. Ubat lee di reumoh tapi cabok bak beuteh. Ie raya diyub moh, dalam rumoh hanjitem gleh. Pasantren dilingka rumoh, ureueng meutamah paleh ”.
( Daun rumbia dibawah lantai rumah, tapi rumah bocor. Sikat gigi empat dirumah,tapi kotoran gigi banyak, pulpen empat dalam saku, tai tak satupun yang bisa untuk menulis. Obat banyak dirumah tapi penyakit. Banjir sudah dibawah lantai rumah, tapi rumah masih kotor. Pondok pesantren disekitar rumah tapi tapi orangnya bertambah jahat ).
Peribahasa ini menjelaskan sindiran terhadap para pemalas. Semua hal telah mereka miliki tapi masih malas untuk di gunakan. Akibatnya akan menimbul berbagai masalah seperti penyakit, prilaku semakin buruk, rumah kotor dan lain-lain

Pribahasa lain menyatakan :
“ Menyoe hana tatem mita, pane atra yang rhot diman yang, menyoe adak tatem mita adak han kaya udep seunang ”. artinya kalau bukan karena usah, tak mungkin harta jatuh dari atas langit. Asal mau usaha kalaupun tidak kaya cukuplah makan.
Peribahasa ini mengajarkan kita untuk tidak berpangku tangan menunggu keajaiban dari langit, karena keajaiban tak datang tanpa usaha dan kerja keras.
Kerja keras akan menghasilkan apa yang kita harapkan, namun bila tidak mau berusaha maka akan dipastikan gagal.

            Dalam peribahasa ini dijelaskan ada dua kemungkinan bila kita bekerja keras yakni kaya atau cukup, namun jika hanya menunggu keajaiban datang dari langit cuma ada satu kepastian yaitu gagal.
Hampir semakna dengan peribahasa lain yaitu : pane santan bak on keurusong, pane geutah bak leubeng “. ( mana ada santan pada daun kering, mana ada lemak pada kutu busuk ) artinya :  jangan mengharap sesuatu yang mustahil tanpa di iringin dengan kerja keras dan kerja iklas. Bila kerja keras terus kita gerakkan dalam kehidupan,  maka hasil yang kita dapatkan pun akan memuaskan.
“ cabak jaro meuraseuki, geuhon gaki hana sapu na “
( Tangan yang rajin akan menghasilkan kaki yang malas akan papa).
            Peribahasa ini juga menjelaskan agar kita lakukan apasaja untuk mendatangkan rezeki selama pekerjaan itu baik menurut ilahi.peribahasa tersebut juga mengajarkan kita agar mau menjemput rezeki. Hal ini juga semakna dengan pribahasa lainnya.
“ Tapak jak urat meunari, na jak naraseuki “
    kaki berjalan, otot urat melanggang insyaallah rejekipun dapat
Artinya : setiap kerja keras selalu diawali dengan satu langkah sempurna,  
Oleh karena itu, kerja keras menjadi modal tumpuan untuk mendapatkan karunia dari Allah S.W.T.

Bahkan peribahasa- peribahasa diatas juga sejalan dengan firman-firman Allah dan hadist Nabi untuk selalu bekerja keras dalam menggapai cita-cita. Juga sesuai dengan doa yang selalu kita panjatkan agar kita selalu diberi kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat dan dijauhkan dari siksa azab kubur.
Kebahagian dunia dan akhirat juga harusdi cari dengan kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas.



Categories:

3 komentar:

  1. Assalamualaikum
    Dimana bisa mendapatkan buku Hadih Maja ini...mohon balasannya 🙏

    BalasHapus
  2. Assalamualaikum,,, hadih maja pereule ta puronoe keu aneuk cucoe,,, bek gadeueh lam awoe

    BalasHapus

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!