MACAM – MACAM NARIT MAJA
Dilihat dari fungsinya Narit Maja terdiri atas 4 (empat)
macam, yaitu :
1.
Narid
Maja yang berfungsi untuk menguatkan Agama Islam, yaitu Narid Maja yang
berisikan tentang Syariat Islam, ibadah, muamalah, ubudiah yang kesemuanya dijelaskan
dengan Narid Maja yang memiliki irama dan akan memudahkan orang untuk mengingat
dan menghafalnya.
2.
Narid
Maja yang berfungsi untuk menjaga dan melestarikan adat istiadat dalam
masyarakat yang disampaikan dengan Narid Maja sehingga masyarakat mudah untuk
memahami.
3.
Narid
Maja yang berfungsi sebagai pendidikan, yaitu Narid Maja yang memberikan ajaran
atau mendidik anggota masyarakat agar menjadi pandai dan memahami mana yang
“ma’rut” dan mana yang “mungkar”.
4.
Narid
Maja yang berfungsi sebagai nasehat, yaitu Narid Maja yang memberi nasehat
kepada anggota masyarakat agar senantiasa mengerjakan sesuatu yang berharga
atau bermanfaat,yang disampaikan melalui Narid Maja. Lazimnya orang-orang tua memberikan petuah
atau nasehat agar orang-orang jangan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang
sia-sia.
A. NARIT MAJA BERSIFAT AGAMA.
|
||
NARIT MAJA
|
TERJEMAHANNYA
|
MAKSUDNYA
|
Lagee Teungku giduek kitab
|
Bagai Ulama mendudiki kitab
|
Ulama yang tidak mengindahkan Agama
|
Aneuk hana deungoe bang
|
Anak tidak dengar azan
|
Anak yang tidak penurut pada orang tuanya
|
Lagee Kueleudee mee kitab
|
seperti keledai membawa kitab
|
Orang membawa kitab tetapi tidak pernah membaca
|
Meunyoe na do'a nang bah jiteubiet tuah ngon bahagia
|
Kalau ada do'a orang tua hidup akan bahagia
|
Orang dido'akan oleh orang tuanya akan hidup
bahagia, baik didunia maupun diakhirat
|
Meunyoe teupat niet deungon kasat, beurang kapat han
binasa
|
Kalau baik niatnya apapun yang dikerjakan tidak akan
merugi
|
Dalam segala hal, orang selalu berniat baik, dimana
saja orang tersebut tidak akan binasa karena selalu mendapatkan pertolongan
Allah
|
B. NARIT MAJA TENTANG PENDIDIKAN
|
||
NARIT MAJA
|
TERJEMAHANNYA
|
MAKSUDNYA
|
Paleh sagoe meuleuhop jurong, Paleh gampong tan
ureung tuha
|
Celaka sagi (desa) yang lorongnya berlumpur (seperti
juga) sialnya kampung ketiadaan orang tua
|
Orang yang telah banyak makan asam garam duniawi,
sehingga mereka dapat dianggap orang arif bijaksana
|
Alee di gob, leusong di gob, geutanyoe meutob hana
kareuna
|
Alu kepunyaan orang, lesung kepunyaan orang, kita
bertikam tanpa sebab
|
Orang yang terlibat dalam perkara orang lain dan
mendapat kesusahan.
|
Aneuk donya jinoe, tuha jih ngeun geutanyoe
|
Anak dunia sekarang, tua dia dengan kita
|
Anak sekarang cerewat, suka membantah dan enggan
menurut nasehat orang tua.
|
Bak ie teudong bek taboh eumpeh, bak ie tarek ta
theun bubee, Bek tameu rakan ngon si paleh, hareuta habeh geutanyoe malee
|
Di air tenang jangan pakai eumpeh, di air deras
jangan pakai bubu,
|
Jangan
bersahabat dengan pendusta, harta habis kitapun malu.
|
NARIT MAJA
|
TERJEMAHANNYA
|
MAKSUDNYA
|
Barang gapue buet tapike dilee, oh ka malee keupue
lom guna
|
Apa saja yang kita kerjakan harus dipikir dahulu,
kalau sudah malu tidak ada gunanya lagi.
|
Hendaknya sesuatu pekerjaan yang dikerjakan dipikir
lebih dahulu baik buruknya agar tidak ada penyesalan kemudian.
|
Gaseh bek meuri, banci bek meusoe, ingat keudroe so
nyang mee taba
|
Sayang tak nyata, benci jangan kentara, ingat
sendiri siapa yang di bawa (yang pantas menjadi teman).
|
Kiasan kepada seseorang agar tidak membenci
seseorang secara berlebih-lebihan, demikian pula sebaliknya mengasihi
seseorang secara berlebih-lebihan.
|
Menyoe ta gaseh bek ta peulemah ri, meunyoe ta banci
bek ta peunyata.
|
Kasih jangan di tampakkan, benci jangan dinyatakan.
|
Agar tetap disegani, kasih sayang kita jangan
diperlihatkan.
|
Phet jeut keu ubat, mangat jeut keu tuba.
|
Pahit (dapat) menjadi obat, lezat (dapat) menjadi
racun.
|
Sering kali, hal yang pahit itu amat bermanfaat dan
tidak jarang yang manis itu mengandung racun.
|
Sabab rumoh anjong, tutong rumoh raya
|
Sebab serambi rumah, terbakar rumah besar.
|
Karena pertentangan dengan menantu, mertua pindah ke
rumah lain.
|
Sayang keu aneuk bak get tapapah, sayang keu nang -
mbah beu get tajaga.
|
Sayang kepada anak harus dipimpin atau di didik
dengan baik, sayang kepada ibu bapak (orang tua) harus dijaga dengan baik.
|
Kalau sayang kepada anak harus di didik dengan baik
agar menjadi anak yang berguna bagi agama, orang tua, dan masyarakat,
sedangkan sayang kepada orang tua berkhidmat-lah dengan baik kepadanya.
|
Sigo jitoh ek aneuk bak punca ija, bek takoh.
|
Sekali anak berak di kain, janganlah potong kain
itu.
|
Anak yang salah jangan terus ditindak, tetapi harus
di nasehati terlebih dahulu.
|
Gob meulehob, geutanyoe rhah jaroe.
|
Orang berlumpur, kita yang cuci tangan.
|
Orang lain yang bersusah payah, dia yang beroleh
nama.
|
Gob pajoh boh panah geutanyoe meugeutah.
|
Orang yang makan nangka kita yang kena getahnya.
|
Orang lain yang berbuat kesalahan kita yang
menanggung akibatnya.
|
NARIT MAJA
|
TERJEMAHANNYA
|
MAKSUDNYA
|
Sira lam paruek, barang kajan talhuek na.
|
Garam yang sudah ada dalam kantong, kapanpun diambil
tentu ada.
|
Memberi nasehat kepada kita agar menabung, Jika kita
sudah menabung tentu kapanpun kita perlukan dapat diambil.
|
Lagee jalo hana keumudoe, lagee nanggroe hana raja.
|
Bagai sampan tak berkemudi, bagai negeri tak beraja.
|
Dikiaskan kepada masyarakat yang melakukan perbuatan
secara amburadul karena ada pemimpin yang mengarahkannya.
|
Sukat ie ngon raga
|
Menukar air dengan keranjang
|
Mengingatkan kita agar tidak berbuat sesuatu yang sia-sia, tak ada
hasilnya.
|
C. BEBERAPA NARIT MAJA YANG MENYANGKUT DENGAN
HUKUM ADAT
|
||
NARIT MAJA
|
TERJEMAHANNYA
|
MAKSUDNYA
|
Lampoh meu pageu, Umong meu ateung
|
Kebun berpagar, sawah mempunyai pematang.
|
Daerah mempunyai hukum dan mempunyai pimpinan
daerah.
|
Adat meukoh reubong, Hukum meukoh purieh
|
Adat memotong tunas bambu, sedangkan hukum memotong
tangga dari bambu.
|
Adat boleh kita ubah kearah yang lebih baik,
sedangkan hukum harus lurus.
|
Manyang ta lop, meuyup ta lingkeu
|
Tinggi kita masuk, rendah kita langkahi
|
Kalau sesuatu perkara berat lawannya, kita diminta
untuk memusyawarahkannya dan sebaliknya jika perkara itu ringan, maka tidak
perlu dimusyawarahkan.
|
Kuieng ateung beuneung peu teupat, Kuieng ureung peudeung
pue teupat.
|
Bengkok pematang benang, Yang luruskan, bengkok
orang pedang yang luruskan
|
Kalau pematang yang bengkok harus diluruskan dengan
benang, tetapi kalau manusia yang bengkok (bersalah) harus diselesaikan
dengan cara hukum (hakim).
|
Goh lom get ta duek ka ta nyue
dilee.
|
Duduknya belum, kakinya dijalurkan.
|
Belum tahu duduk persoalan, telah memberi keputusan.
|
Di Kuta na syedara gampong, Diduson na syedara
linka, Peu putoh peukara bek meuron-ron, peu putoh hukom bek ala kada.
|
Di Kota ada saudara kampung, di desa ada saudara
sekitar, memutuskan persoalan jangan berbondong-bondong, sembarangan
memutuskan hukum jangan asal-asalan.
|
Dalam memutuskan sesuatu perkara harus dicari sebab
dan musababnya dan harus diputuskan menurut hukum atau jangan asal-asalan
(tuntas).
|
CK
Etos kerja
Sikap etos kerja yang
tinggi, tidak permalas. Endatu kita sering berpesan, dan memberikan solusidalam
menjawab persoalan hidup. Solusi itu mereka jawab dalam berbagai uag kapan
pribahasa aceh. Memang tidak dapat dipungkiri setiap pribahasa aceh hingga
sekarang masih dikutip dalam menyampaikan sesuatu baik petuah, solusi ataupun
dalam menjawab problem keluarga, dan masalah sosial lainnya.
Dalam berbagai literatur yang
menceritakan tentang ke Acehan hampir dapat dipastikanselalu di bumbui dengan
peribahasa Aceh.
Berikut
peribahasa nya:
“
Oen meuria diyub moh, bubong rumoh tireh. Sikat gigo peuet krek di rumoh, ek
gigo jeut cet binteh. Pulpen peuet krek lam kantong, meusikrek pih han jeut
tumuleh. Ubat lee di reumoh tapi cabok bak beuteh. Ie raya diyub moh, dalam
rumoh hanjitem gleh. Pasantren dilingka rumoh, ureueng meutamah paleh ”.
(
Daun rumbia dibawah lantai rumah, tapi rumah bocor. Sikat gigi empat
dirumah,tapi kotoran gigi banyak, pulpen empat dalam saku, tai tak satupun yang
bisa untuk menulis. Obat banyak dirumah tapi penyakit. Banjir sudah dibawah
lantai rumah, tapi rumah masih kotor. Pondok pesantren disekitar rumah tapi
tapi orangnya bertambah jahat ).
Peribahasa
ini menjelaskan sindiran terhadap para pemalas. Semua hal telah mereka miliki
tapi masih malas untuk di gunakan. Akibatnya akan menimbul berbagai masalah
seperti penyakit, prilaku semakin buruk, rumah kotor dan lain-lain
Pribahasa
lain menyatakan :
“
Menyoe hana tatem mita, pane atra yang rhot diman yang, menyoe adak tatem mita
adak han kaya udep seunang ”. artinya kalau bukan karena usah, tak mungkin
harta jatuh dari atas langit. Asal mau usaha kalaupun tidak kaya cukuplah
makan.
Peribahasa
ini mengajarkan kita untuk tidak berpangku tangan menunggu keajaiban dari
langit, karena keajaiban tak datang tanpa usaha dan kerja keras.
Kerja
keras akan menghasilkan apa yang kita harapkan, namun bila tidak mau berusaha
maka akan dipastikan gagal.
Dalam peribahasa ini dijelaskan ada
dua kemungkinan bila kita bekerja keras yakni kaya atau cukup, namun jika hanya
menunggu keajaiban datang dari langit cuma ada satu kepastian yaitu gagal.
Hampir
semakna dengan peribahasa lain yaitu : pane santan bak on keurusong, pane
geutah bak leubeng “. ( mana ada santan pada daun kering, mana ada lemak pada
kutu busuk ) artinya : jangan mengharap
sesuatu yang mustahil tanpa di iringin dengan kerja keras dan kerja iklas. Bila
kerja keras terus kita gerakkan dalam kehidupan, maka hasil yang kita dapatkan pun akan
memuaskan.
“
cabak jaro meuraseuki, geuhon gaki hana sapu na “
(
Tangan yang rajin akan menghasilkan kaki yang malas akan papa).
Peribahasa ini juga menjelaskan agar
kita lakukan apasaja untuk mendatangkan rezeki selama pekerjaan itu baik
menurut ilahi.peribahasa tersebut juga mengajarkan kita agar mau menjemput
rezeki. Hal ini juga semakna dengan pribahasa lainnya.
“
Tapak jak urat meunari, na jak naraseuki “
kaki berjalan, otot urat melanggang
insyaallah rejekipun dapat
Artinya
: setiap kerja keras selalu diawali dengan satu langkah sempurna,
Oleh
karena itu, kerja keras menjadi modal tumpuan untuk mendapatkan karunia dari
Allah S.W.T.
Bahkan
peribahasa- peribahasa diatas juga sejalan dengan firman-firman Allah dan
hadist Nabi untuk selalu bekerja keras dalam menggapai cita-cita. Juga sesuai
dengan doa yang selalu kita panjatkan agar kita selalu diberi kebahagiaan hidup
di dunia dan di akhirat dan dijauhkan dari siksa azab kubur.
Kebahagian
dunia dan akhirat juga harusdi cari dengan kerja keras, kerja cerdas dan kerja
ikhlas.
Assalamualaikum
BalasHapusDimana bisa mendapatkan buku Hadih Maja ini...mohon balasannya 🙏
Bisa Hubungi saya no HP. 08126979197
HapusAssalamualaikum,,, hadih maja pereule ta puronoe keu aneuk cucoe,,, bek gadeueh lam awoe
BalasHapus